Welcome

Salam Indonesia..Perkenalkan saya Alfred...seorang muda yang punya mimpi-mimpi dan senang belajar dari segala sumber yang baik untuk action mewujudkan mimpi-mimpi itu. Semoga postingan saya menjadi inspirasi bagi kita semua. Salam hangat....

Tentang Saya

My photo
Seorang Muda yang punya mimpi dan TAKE ACTION untuk Mewujudkannya...Salam hormat Kontak saya: fooalfred2412@gmail.com

DIRGAHAYU 64 TAHUN INDONESIA | MALAS vs ACTION


Merdeka! Merdeka! salam hormat Indonesia???apaa kabar?? udah pada action belum hari ini?? Semoga sudah ya...Atau masihkah anda dalam tahap dreaming aja alias mimpi tak karuan??

hahaha jika demikian teman, saya sarankan untuk segera bangkit, ayo take action make your dreams come true…! Ayo action!

Teman-teman sekalian..besok kita akan memperingati hari kemerdekaan negara kita tercinta ini. Tak terasa, sudah 64 tahun kita menikmati situasi yang terbebas dari penjajahan fisik (ekonomi, belum kaleee, masih tergantung import, hehehe). Dalam rangka memperingati hari kemerdekaan ini, saya sengaja menyadur sebuah kisah dari www.andriewongso.com, untuk sama-sama kita renungkan dalam rangka melanjutkan perjuangan para pahlawan terdahulu. Semoga bisa menjadi inspirasi. Salam hormat...

Dikisahkan, sebuah keluarga mempunyai anak semata wayang. Ayah dan ibu sibuk bekerja dan cenderung memanjakan si anak dengan berbagai fasilitas. Hal tersebut membuat si anak tumbuh menjadi anak yang manja, malas, dan pandai berdalih untuk menghindari segala macam tanggung jawab. Setiap kali si ibu menyuruh membersihkan kamar atau sepatunya sendiri, ia dengan segera menjawab, "Aaaah Ibu. Kan ada si bibi yang bisa mengerjakan semua itu. Lagian, untuk apa dibersihkan, toh nanti kotor lagi." Demikian pula jika diminta untuk membantu membersihkan rumah atau tugas lain saat si pembantu pulang, anak itu selalu berdalih dengan berbagai alasan yang tidak masuk akal.

Ayah dan ibu sangat kecewa dan sedih melihat kelakuan anak tunggal mereka. Walaupun tahu bahwa seringnya memanjakan anaklah yang menjadi penyebab sang anak berbuat demikian. Merekapun kemudian berpikir keras, bagaimana cara merubah sikap si anak? Mereka pun berniat memberi pelajaran kepada anak tersebut.

Suatu hari,atas kesepakatan bersama, uang saku yang rutin diterima setiap hari,pagi itu tidak diberikan. Si anak pun segera protes dengan kata-kata kasar, "Mengapa Papa tidak memberiku uang saku? Mau aku mati kelaparan di sekolah ya?" Sambil tersenyum si ayah menjawab, "Untuk apa uang saku, toh nanti habis lagi?"Demikian pula saat sarapan pagi, dia duduk di meja makan tetapi tidak ada makanan yang tersedia. Anak itu pun kembali berteriak protes, "Ma, lapar nih. Mana makanannya? Aku buru-buru mau ke sekolah." "Untuk apa makan? Toh nanti lapar lagi?" jawab si ibu tenang.

Sambil kebingungan, si anak berangkat ke sekolah tanpa bekal uang dan perut kosong. Seharian di sekolah, dia merasa tersiksa, tidak bisa berkonsentrasi karena lapar dan jengkel. Dia merasa kalau orang tuanya sekarang sudah tidak lagi menyayanginya.

Pada malam hari, sambil menyiapkan makan malam, sang ibu berkata,"Anakku. Saat akan makan, kita harus menyiapkan makanan di dapur.Setelah itu, ada tanggung jawab untuk membersihkan perlengkapan kotor. Tidak ada alasan untuk tidak mengerjakannya dan akan terus begitu selama kita harus makan untuk kelangsungan hidup. Sekarang makan, besok juga makan lagi. Hari ini mandi, nanti kotor, dan harus juga mandi lagi.

Hidup adalah rangkaian tanggung jawab, setiap hari harus mengulangi hal-hal baik.
Jangan berdalih, tidak mau melakukan ini itu karena dorongan kemalasan kamu. Ibu harap kamu mengerti." Si anak menganggukkan kepala, "Ya Ayah-Ibu, saya mulai mengerti. Saya juga berjanji untuk tidak akan mengulangi lagi."

So temen-temen, mari kita sama-sama giat mengisi kemerdekaan ini dengan giat bekerja. Jangan malas. Karena kemerdekaan yang kita terima adalah sebuah tanggungjawab yang diwariskan oleh para pahlawan kita. Mari kita isi dengan hal-hal positif. salam ACTION!

(Disadur dari www.andriewongso.com)

0 comments:

wibiya widget

Design by Blogger Templates